Mang Ewo Sorot Isu Mutasi Jabatan Pemkab Kuningan; Jangan Kubu-Kubuan ‘Riweuh’ PD Basah Kering

Isu mutasi jabatan Pemkab Kuningan, Jawa Barat, memanas terpecah belah berkubu-kubu di antara perangkat daerah (PD) basah atau kering.
Isu mutasi jabatan Pemkab Kuningan, Jawa Barat, memanas terpecah belah berkubu-kubu di antara perangkat daerah (PD) basah atau kering jadi sorotan.*

RASIO RAKYATIsu mutasi jabatan di lingkup Pemerintahan Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, jadi memanas dengan muncul dugaan terpecah belah berkubu-kubu di antara perangkat daerah (PD).

Masalah tersebut lantas disoroti pengamat pemerintahan Kabupaten Kuningan, Sujarwo a.k.a. Mang Ewo bahwa idealnya para pejabat harus siap ditempatkan pada formasi mana pun, jangan terkungkung pomeo perangkat daerah (PD) “basah atau kering”.

Bacaan Lainnya

Menurutnya, jika para birokrat di lingkup Pemkab Kuningan yang  menduduki jabatan pada berbagai tingkatan (Eselon 4b hingga 2a) sebagai sebuah Amanah harus dipertanggung-jawabkan lahir batin.

Tentunya, setiap muncul wacana penyegaran posisi melalui mekanisme promosi, mutasi maupun rotasi jabatan tidak harus memunculkan kegaduhan dan memacu kompetisi yang kurang sehat, sehingga terbentuknya berbagai kubu.

“Karena hakikatnya semua jabatan pada setiap tingkatan Eselon, terutama Eselon 2b memiliki derajat dan beban kerja yang sama, serta tak mengenal pomeo PD ‘basah atau kering’,” ujar Mang Ewo.

Artinya, dijelaskan Mang Ewo, sangatlah tidak elok muncul kompetisi yang kurang sehat untuk memperebutkan perangkat daerah (PD) yang dinilai “sexy.”

“Sebagai Pembina Kepegawaian dengan mengoptimalkan fungsi Baperjakat, saya yakin Bupati Kuningan sudah mengantongi nama-nama stafnya yang dinilai layak menempati posisi apa,” tandasnya.

Adapun keputusan dan kebijakan penempatan seorang birokrat pada posisi tertentu, idealnya sepenuhnya dipercayakan kepada Bupati Kuningan, H. Acep Purnama, sebagai pimpinan tertinggi lembaga eksekutif, juga sebagai “pengguna” dari para stafnya yang diberi kepercayaan.

“Mencuatnya asumsi jika saat ini telah muncul tiga kubu (versi tempat kuliner), disinyalir hanya praduga yang kurang bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya,” tutupnya.***

Ikuti berita-berita menarik RasioRakyat.id dengan klik Google News.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *